PPBTPI Jamin Benih yang Diproduksi Berkualitas

Jakarta: Ketua Umum Perkumpulan Produsen Benih Tanaman Perkebunan Indonesia (PPBTPI) Badaruddin Puang Sabang menjamin benih yang diproduksi anggotanya bermutu dan bersertifikat. Selain itu, berlabel dan berkualitas sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
 
“Saya jamin konsumen dapat memperoleh benih dengan standar yang sama dari Aceh hingga Papua,” kata Badaruddin melalui keterangan tertulis, Kamis, 28 Juli 2022.
 
Ia mengaku sudah menyiapkan beberapa program. Misalnya, meningkatkan kompetensi anggota PPBTPI dalam mengelola usaha produsen benih.  Lalu, para anggota memiliki sertifikat kompetensi sesuai komoditi yang diproduksi. Selain itu, ada pengelolaan potensi dan produksi benih di setiap wilayah.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Dengan adanya PPBTPI di setiap provinsi ini diharapkan agar terjaminnya ketersediaan benih dalam jumlah yang cukup dan tepat waktu baik untuk kebutuhan pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun kebutuhan swasta serta kebutuhan masyarakat umum,” paparnya.
 
Ia menekankan keberadaan bibit perkebunan berkualitas dengan harga terjangkau sangat dibutuhkan. Pada 2021, kata dia, harga benih perkebunan di luar ongkos kirim di antara bibit kopi arabika Rp6.500 per batang siap salur, dan kopi robusta Rp8.500 per batang. 
 
Lalu, kakao Rp6.000 per batang untuk benih hibrida. Adapun bibit kakao sambungan dipatok Rp8.500 per batang yang merupakan koreksi dari harga di tahun sebelumnya.
 

Sedangkan, harga bibit karet dipatok Rp8.500 per batang, kelapa dalam unggul nasional dalam polibeg Rp35 ribu per batang, lada Rp8.500 per batang, dan pala Rp 13.000 per batang. Sementara, tebu dipasarkan dengan harga Rp300 per mata. Lalu, kelapa sawit dipatok dengan harga Rp40 ribu per batang.
 
“Penetapan harga ini dilakukan agar konsumen bisa mendapatkan bahan tanam bermutu dengan harga wajar.  Harga ini sekaligus menjadi acuan untuk menentukan bibit yang ditawarkan secara tidak rasional, apakah terlalu mahal atau terlalu murah sehingga berisiko pada mutu benih yang tidak layak,” jelas dia.
 
Ia mengatakan harga benih setiap komoditi berbeda-beda dan standar harga pada 2021 masih berlaku. Kemungkinan, tahun ini beberapa komoditi akan mengalami perubahan harga efek dari kenaikan harga pupuk, pestisida dan lainnya.
 
Badaruddin terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum PPBTPI periode 2022-2027. Ia terpilih untuk kali kedua dalam musyawarah besar PPBTPI di Hotel RA Premiere Simatupang, Jakarta, pada 26-27 Juli 2022. Mubes PPBTPI dibuka Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah didampingi Direktur Perbenihan Saleh Muktar.
 

(AGA)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!