Ditanya Soal Suku Bunga Acuan RI? Ini Jawaban Sri Mulyani

redaksiutama.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pemerintah sepenuhnya menyerahkan pengaturan kebijakan moneter kepada Bank Indonesia (BI) dalam hal mengatasi tingginya laju inflasi saat ini.

Dia menegaskan terkait dengan gejolak inflasi yang tengah terjadi saat ini. Pemerintah dan BI sepakat bahwa naiknya laju inflasi disebabkan oleh kendala pasokan. Saat ini, BI dan pemerintah tengah bekerja bersama dalam melihat penyebab dari kenaikan inflasi ini dan berupaya menurunkannya.

Dalam forum #SpotlightOnAsean, Senin (12/9/2022), Sri Mulyani ditanya mengenai kebijakan suku bunga acuan Indonesia ke depan. Apakah akan ada kenaikan suku bunga acuan lagi untuk meredam inflasi?

“Apakah ini pangan atau energi, kita harus mencari cara untuk mengatasinya. Ini artinya, kita membuka ruang bagi otoritas moneter untuk tentunya memutuskan secara independen dan kredibel terkait dimana posisi kebijakan moneternya,” kata Sri Mulyani.

“Kita tidak ingin, dalam hal ini, menggunakan instrumen kebijakan yang berlebihan seperti suku bunga,” tegasnya.

Pasalnya, kebijakan moneter yang berlebihan tersebut dapat berbahaya karena mematikan pemulihan ekonomi. Namun demikian, sebagai pemerintah, dia menyerahkan sepenuhnya kepada BI.

Menurutnya, sebelum menyesuaikan kembali suku bunga, BI pasti melihat apakah inflasi saat ini akan mempengaruhi ekspektasi inflasi di level masyarakat ke depannya.

“Jika ekspektasi inflasinya permanen, maka ini saatnya BI bertindak,” ungkapnya.

Dalam konteks itu, dia mengatakan bahwa BI dan pemerintah terus bekerja sama menggunakan instrumen yang ada tanpa mematikan pemulihan. Langkah ini, katanya, lebih dari hanya sekedar menjaga stabilitas harga.

error: Content is protected !!