51 kasus kebencanaan Januari-September di Sultra ditangani Basarnas

redaksiutama.com – Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan telah menangani sebanyak 51 kasus bencana sejumlah kejadian di wilayah kerjanya selama periode Januari hingga 9 September 2022.

“Data kecelakaan dan kebencanaan yang ditangani Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari periode Januari hingga saat ini sebanyak 51 kasus,” kata Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi saat memberikan amanat pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-23 Basarnas Kendari, Jumat, di Kendari.

Ia merinci dari 51 kejadian yang ditangani pihaknya selama delapan bulan lebih di 2022 di antaranya kecelakaan kapal 31 kasus, kondisi membahayakan manusia 19 kasus, dan bencana satu kasus.

“Untuk jumlah korban yakni selamat 193 orang, meninggal 21 orang dan hilang lima orang,” katanya.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kendari melaksanakan upacara dalam rangka memperingati HUT ke- 23 Basarnas Kendari yang bertempat di pelataran KPP Kendari.

Kepala KPP Kendari Aris Sofingi bertindak sebagai inspektur upacara diikuti seluruh pegawai KPP, Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dan outsourcing, Ketua dan Anggota DWP KPP Kendari yang masing-masing menggunakan pakaian adat.

Ia menjelskantentang sejarah berdirinya KPP Kendari pada tahun 1999 dengan sejarah historis pembentukannya dilatarbelakangi oleh tenggelamnya sebuah kapal ferry yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan pada Tahun 1997.

Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai luas perairan 110.000 km persegi atau 64,24 persen dari luas provinsi tersebut dangan dasar itulah Tim Basarnas melakukan survey ke Sulawesi Tenggara dan mendapat respon yang baik dari pemerintah setempat dimana pada saat itu gubernur dijabat oleh Laode Kaimuddin.

“Degan demikian pada bulan September tahun 1999 Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari yang pada saat itu bernama Kantor SAR Kendari terbentuk di bawah kepemimpinan Roki Asikin,” katanya.

Ia menyebut saat ini telah terbentuk tiga Pos SAR yakni Pos SAR Wakatobi, Pos SAR Kolaka dan Pos SAR Baubau serta tiga Unit Siaga SAR yaitu di Kabupaten Muna dan Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara serta dan satu Unit Siaga SAR Luwu Timur di Provinsi Sulawesi Selatan.

Pihaknya berterima kasih kepada seluruh personel KPP Kendari yang penuh dedikasi dalam menjalankan setiap panggilan kemanusiaan.

“Saya berharap ke depan KPP Kendari untuk lebih eksis lagi, lebih banyak lagi memberikan kontribusi dalam hal pencarian dan pertolongan,” demikian Aris Sofingi.

error: Content is protected !!