Hoaks! Makanan yang dihangatkan di microwave sebabkan sel kanker lebih banyak dalam darah

redaksiutama.com – Alat pemanas masakan microwave diklaim meningkatkan persentase sel-sel kanker dalam aliran darah, demikian unggahan di Facebook pada 24 Agustus 2022.

Unggahan dalam bahasa Inggris itu mengupas alasan mengapa seseorang tidak perlu lagi menggunakan alat listrik di dapur itu.

Selain meningkatkan persentase sel kanker, microwave juga diklaim dapat menghilangkan 60-90 persen nutrisi makanan, termasuk vitamin B, C, E dan sejumlah mineral.

yang menampilkan gambar microwave itu menyebut empat alasan orang perlu membuang alat microwave.

Namun, apakah benar makanan yang dihangatkan dengan microwave mengandung lebih banyak dalam aliran darah?

Penjelasan:

Klaim tentang efek negatif microwave ke dalam masakan seringkali muncul di media sosial.

Melansir , Badan Perlindungan Radiasi dan Keselamatan Nuklir Australia (ARPANSA) menyatakan, tidak ada bukti yang pasti bahwa microwave menyebabkan efek kesehatan apa pun bila digunakan sesuai dengan instruksi pabrik dan dirawat dengan baik.

ARPANSA mengatakan gelombang mikro yang dihasilkan dalam oven microwave tidak ada lagi setelah daya listrik dimatikan.

Direktur Ilmuwan Dewan Informasi Keamanan Makanan Australia, Julian Cox mengatakan makanan yang di-microwave aman untuk dikonsumsi.

Sedangkan peneliti kanker di University of Adelaide, Ian Olver mengatakan microwave menghasilkan radiasi non-ion, yang tidak menyebabkan kanker.

“Radiasi non-ionisasi tidak cukup kuat untuk mengubah elektron. Microwave, menghasilkan radiasi non-ionisasi. Alat itu dapat menggerakkan molekul dan memproduksi panas. Tapi karena tidak menghasilkan ion, alat itu tidak dapat menyebabkan kanker, ataupun mengubah struktur kimiawi makanan,” demikian kata Ian Olver.

Dengan demikian, unggahan yang mengklaim makanan hasil microwave menyebabkan sel kanker lebih banyak dalam aliran darah adalah salah/hoaks.

Klaim: Makanan yang dihangatkan di microwave sebabkan sel kanker lebih banyak dalam darah

Rating: Hoaks/Salah

Cek fakta:

Baca juga:

Baca juga:

error: Content is protected !!