Kisah Inspiratif Arif Setyo Budi, Breakdancer Satu Kaki yang Pantang Menyerah

Jakarta: Penampilan breakdancer atau B-Boy, Arif Setyo Budi di babak final turnamen FOX’S Indonesia Para Badminton International 2022 mencuri perhatian. Aksi breakdance satu kaki atau one leg Arif Setyo membuat riuh penonton yang memadati GOR Among Rogo, Yogyakarta.

Diiringi sejumlah lagu seperti “Yellow” dari Coldplay, Arif tampil sekitar lima menit di hadapan para atlet, wasit, dan penonton. Meski breakdance hanya dengan satu kaki dan dibantu tongkat, pria asal Malang, Jawa Timur ini tampil percaya diri menunjukkan kepiawaian handstand, turtie, dan beberapa gerakan breakdance lainnya.

“Yang pasti sangat-sangat senang dan bangga bisa jadi salah satu partisipan di acara FOX’S Indonesia Para Badminton International 2022 dan ditonton banyak orang serta teman-teman difabel. Harapannya bisa jadi pemicu semangat juga buat teman-teman atlet yang bertanding di final. Semoga skuad Indonesia bisa meraih juara di banyak kategori,” kata Arif Setyo dalam keterangan tertulisnya.

Arif selama ini dikenal sebagai salah satu b-boy ternama di Indonesia. Dia menekuni dunia breakdance sejak tahun 2005. Pada tahun 2007, Arif mengalami kecelakaan kerja ketika paha bawahnya terselip pada salah satu mesin produksi hingga putus dan harus diamputasi.

Keterbatasan fisik yang dimilikinya tak menyurutkan niat Arif untuk berjuang dan menjalani hidup. Pada tahun 2009, bersama teman-temannya dia membuat komunitas B-Boy yang diberi nama Malang Breakin.

Kisah Inspiratif Arif Setyo Budi, Breakdancer Satu Kaki yang Pantang Menyerah

Melalui komunitas itu, Arif mulai mengikuti sejumlah even lokal maupun nasional. Dia pernah menjadi juara 2 berturut-turut kompetisi LA Street Ball BBoy Battle tingkat Jawa Timur tahun 2010 dan 2011. Karena itu, ketika diminta membuka pertandingan final turnamen para bulutangkis skala internasional dimulai, Arif begitu bangga.  

“Acaranya keren banget. Yang pasti ini jadi salah satu wadah teman-teman difabel mereka menyalurkan dan mengembangkan bakat mereka. Mungkin jadi salah satu impian mereka untuk tampil di sini. Sebisa mungkin sih setiap tahun rutin diselenggarakan. Supaya teman-teman difabel yang berkecimpung di dunia badminton bisa secara konsisten menyalurkan bakatnya di sini,” jelas Arif.

Kecintaan Arif terhadap dunia breakdance membuatnya memiliki semangat hidup lebih besar. Hingga kini Arif semakin giat berlatih walau hanya dengan satu kaki. Kini ia merupakan satu-satunya b-boy di Indonesia dengan satu kaki.

 

“Salah satu yang membuat aku masih di breakdance itu ya karena memang passion aku di sini. Selain itu juga gerakannya bisa dilakukan dengan senyamannya kita jadi bisa eksplor. Kalau untuk kesulitan antara sebelum dan setelah kecelakaan ya karena kan memang gerakan breakdance itu dikhususkan untuk dua kaki, nah ini saya satu kaki jadi butuh penyesuaian. Tapi ternyata setelah dijalani ya masih bisa dilakukan meski dengan satu kaki,” paparnya.

Kehadiran Arif pun menuai pujian sejumlah atlet. Syahmi Sabron selaku Para Badminton Manager BWF kagum melihat aksi Arif. Ia menganggap Arif sangat mumpuni melakukan breakdance walaupun hanya dengan satu kaki.

“Sangat unik breakdance dengan satu kaki. Saya sendiri belum pernah lihat hal seperti ini sebelumnya. Ini sangat istimewa dan sangat bagus. Selain itu juga bisa menarik minat disabilitas dalam bidang breakdance karena ternyata ada kesempatannya,” ucap Syahmi.

 
(ELG)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!