Bank QNB Indonesia Terapkan GCG Genjot Pertumbuhan Berkelanjutan

Jakarta: PT Bank QNB Indonesia Tbk memutuskan untuk bersikap hati-hati dan selektif dalam memberikan pinjaman kepada nasabah baru dan berfokus untuk memperkuat hubungan dengan kelompok debitur utama yang ada. Keputusan itu diambil seiring dengan dampak negatif pandemi covid-19 terhadap perekonomian.
 
Bank QNB Indonesia juga berkomitmen untuk menerapkan sistem tata kelola yang baik, termasuk memastikan manajemen risiko yang kuat dan sistem pengelolaan kredit, termasuk pemantauan debitur yang lebih baik. Hal ini dilakukan guna memastikan dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
 
President Director Bank QNB Indonesia Haryanto Suganda mengatakan kondisi pandemi covid-19 yang belum berakhir menyebabkan prospek perekonomian Indonesia masih dihadapkan dengan ketidakpastian. Namun demikian, Bank QNB Indonesia senantiasa menyusun strategi efektif untuk menopang fundamental.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Dan akhirnya memastikan stabilitas dan kelangsungan bisnis. Di 2022, Bank QNB Indonesia akan meningkatkan pertumbuhan pinjaman di pasar yang mapan sekaligus berekspansi ke segmen pasar yang menjanjikan,” kata Haryanto, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 2 Agustus 2022.

Strategi yang diambil Bank QNB Indonesia menunjukkan hasil yang positif di mana berhasil mencatatkan perbaikan rasio NPL dari 4,66 persen gross dan 1,21 persen net pada 2020 menjadi masing-masing 0,08 persen gross dan 0,04 persen net pada 2021. Angka ini berada di bawah rasio NPL industri perbankan sebesar tiga persen pada Desember 2021.
 
Di sisi lain, keputusan untuk lebih berhati-hati dalam memberikan pinjaman turut berdampak pada penurunan total pinjaman yang disalurkan dari sebesar Rp11,9 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp9,8 triliun per 31 Desember 2021. Portofolio pinjaman mewakili 53,3 persen dari jumlah aset.
 
“Sehingga turut membukukan penurunan total aset sebesar 3,4 persen dari Rp18,3 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp17,7 triliun di Desember 2021,” tuturnya.
 
Terlepas dari kondisi yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi covid-19, tingkat permodalan Bank QNB Indonesia masih sangat kuat dengan rasio kecukupan modal (CAR) pada akhir 2021 yaitu sebesar 29,92 persen, lebih tinggi dari 24,53 persen yang tercatat pada tahun sebelumnya dan berada di atas ketentuan regulator.
 
“Likuiditas juga memadai, dengan RIM yang cukup kuat, yakni sebesar 80,95 persen di 2021, dibandingkan dengan 97,02 persen di 2020,” pungkasnya.
 

(ABD)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!